Click for Jakarta Observatory, Indonesia Forecast

Sanity Keeper: Keeping sanity by exposing insanity [SanKee]

Bayi Bermata Satu Lahir di Bali - Friday, May 28, 2004

Perih. Ya itu yang gw rasain waktu baca berita ini. Sure, gw emang sering maki-makii dalam forum ini. Tapi, gw punya perasaan juga. Hari ini, gue baca di DetikCom, ada seorang bayi bermata satu lahir di Bali. "Seorang bayi perempuan lahir dengan organ muka tidak sempurna. Matanya hanya satu dengan dua bola mata, dan hidungnya mirip belalai gajah." Aduuh, sedih banget gak sih.

Makanya, gw jadi teringat lagi berita tentang Sukma Ayu. Kafegaul melaporkan bahwa Hotman menyumbang Rp.250 juta untuk seorang Sukma. Hah! Akankah ia mengeluarkan uang berjumlah sama kepada bayi ini.

Sanity Keper says,
"Lagi-lagi otak udang orang Indon. Entah kenapa bintang porno begitu banyak mendapat simpati. Sementara di sebelah mereka ada yang benar-benar membutuhkan, tidak mendapat sumbangan sama sekali. Saya ini waras, dan saya menjaga kewarasan saya dengan... ah.. entahlah untuk yang ini. Ada batas ambang sanity yang susah ditembus."

Peace,
Sanity Keeper

[ 0 comments ] Posted at 2:20 AM

Malaysia, One True Sanity Keeper - Wednesday, May 26, 2004

Nah, ini dia nih. Negara Sanity Keeper yang beneran: Malaysia. Duuh, salut banget deh sama negara jiran kita ini. Walaupun tampak muka dan bahasa kita gak jauh beda. Kebudayaan, peradaban, dan integritas mereka jelas lebih maju.

Di harian TheStraitsTimes Interactive, ada sebuah headline yang berbunyi, "Media reports on Noritta's sex life upset Malaysians". Berita ini melaporkan tentang pembunuhan seorang marketing executive Noritta. Yeah, kita mungkin gak perlu kenal dia untuk fokus kita kali ini.

Masalahnya adalah dalam pemberitaan kasus Noritta, media massa Malaysia terlalu mem-blow up sisi seks si Noritta.
'We know the public needs to know. We know the press needs to tell. But to what extent should the public be knowledgeable about the current trial involving the death of Noritta Samsudin?'
Warga Malaysia resah dengan pemberitaan yang memberikan porsi kehidupan pribadi Norita yang terlalu besar terhadap seks.

Ini baru contoh pemberitaan. Gimana dengan acara2 TV di sana? Gw yakin, pasti lebih bersih lagi.
Di sini, di Indon, acara2 kayak "Jakarta Underground", atau sejenisnya menurut gw cuman menyeret orang yang gak tahu apa-apa tentang seks bebas jadi tahu tempat di mana ngedapetinnya.

Sanity Keeper says,
"Indon adalah negeri ajaib. Mayoritas muslim, tapi acara hiburan TV lebih banyak mengandung seks, gossip, dan acara yang tidak bermutu lainnya. Saya waras, dan saya menjaga kewarasan saya dengan hanya menonton Disney Channel".

Peace,
Sanity Keeper

[ 0 comments ] Posted at 7:30 PM

ABG, Poor You! - Monday, May 24, 2004

Anak Baru Gede (ABG). Kasihan sekali anak-anak jaman sekarang. Mereka dikepung oleh sinetron-sinetron dan AFI (baca: sinetron jugak). Kenapa AFI sinetron? Cobak deh, apa bedanya sih AFI dengan sinetron?

Gue pernah beberapa kali ngikutin acara itu, dan kayaknya gue boleh dengan berani bilang itu cuman acara buat ibu-ibu dan pembokat-pembokat, plus anak2 ABG yang kagak punya wawasan luas. Cobak deh ya, tiap kali ada yang tereliminasi, masak nangisnya sampe huaa huaa gitu? Indosiar dengan cerdiknya meng-close up adegan tangis-tangisan baik dari akademia maupun para penonton? What for? Pantas aja Indon nggak bangkit-bangkit, wong senengnya sama yang sedih-sedihan begitu?

Hari ini ada lagi headline lucu dari DetikCom bertajuk Mega Kalah Pamor dari Bintang AFI. Di mana muka negara ini mau ditaruh kalau sampai berita ini ke luar negeri?

Wake up, bois en gals! Ini jamannya globalisasi. Kalau elu lebih suka di rumah tangis-tangisan, mendingan elu turun ke jalan deh, liat anak-anak kecil yang lagi ujan-ujanan ngamen mencari duit. Bukannya buang-buang duit kirim SMS buat idola yang kayaknya gak pantes banget diidolain.

Sanity Keeper says,
"Orang yang gak bisa nyanyi dijadiin pemenang lomba nyanyi? Oops, ternyata bukan lomba nyanyi ya. Lomba banyak-banyakan SMS. Loh, yang untung siapa sih sebenernya? Operator telpon seluler? Pengirim voting SMS? Aah, saya ini waras, dan saya menjaga kewarasan saya dengan mengirim SMS buat yang perlu-perlu ajah."

Peace,
Sanity Keeper

[ 0 comments ] Posted at 1:34 AM

Indon's Democrashit - Friday, May 21, 2004

Lagi-lagi gw disuguhkan sama payahnya orang Indon. Gini nih, bentar lagi kan mau ada pemilihan Presiden. Nah, calon2nya itu udah banyak banget.

Buat yang lupa, coba gw ingetin. Salah seorang calon presiden itu adalah mantan presiden yang dulu pernah jadi presiden Indon ini. Iyak, namanya Gus Dur. Dengan entengnya dia menuduh bahwa ada capres (calon presiden) lain yang mencurangi dia dalam pencalonannya. Di Kompas hari ini gw baca ada seorang analis yang mengatakn bahwa Gus Dur sedang memberikan pembelajaran demokrasi pada bangsa ini. Well, go to hell with him. Setiap orang yang kalah pasti akan berkoar bahwa ada yang main curang. Wake up hooy, Golkar itu memang dipilih banyak orang. Salah yang Golput kenapa gak make suaranya.

Di sisi lain, sekarang ini banyak terjadi demonstrasi oleh mahasiswa2 yang menentang calon presiden dari militer (SBY dan Wiranto). Hah! Kalau Gus Dur memang pencetus demokrasi, sebaiknya bela jugalah SBY dan Wiranto, karena mereka BERHAK juga menjadi presiden tanpa perlu dijegal oleh demonstrasi anak-anak kecil itu.

Sanity Keeper says,
"Indon adalah negeri ajaib. Capres tidak bermutu begitu ngotot untuk maju. Mengaku demokrasi tapi hanya mementingkan diri sendiri. Saya waras, dan saya bermaksud menjaga kewarasan saya dengan mendukung capres dari militer."

Peace,
Sanity Keeper

[ 0 comments ] Posted at 9:21 PM

Tentang Rp.8,- - Wednesday, May 19, 2004

Korupsi. Itu banyak banget dikeluhkan orang Indon. Tapi, mereka gak sadar kalau mereka (mungkin) melestarikan budaya korupsi itu sendiri.

Coba cek kejadian rutin ini.
Lo lagi ngantri di sebuah supermarket. Belanjaan lo berjumlah, katakanlah Rp.5992, seperti yang tertera di label. Oke, sekarang elo udah di depan si kasir. Tentunya, lo bayar dengan Rp.6000 kan? Yaah, kalau ndak punya bisa dengan Rp.10,000. Tapi bukan itu intinya.

Coba simak kejadian lucu ini. Elo bayar, katakanlah dengan uang Rp.6000 tadi. Berapa kembaliannya? Nggak ada? Trus, elo puas gitu aja? Hey, wake up, man. Si kasir baru aja mengambil untung Rp.8 dari elo.

Kenapa? Elo ngetawain gw? Hah! Padahal mungkin elo orang yang paling nepsong kalau ngerumpiin penjahat koruptor. Well now you should ask yourself this question: apakah elo termasuk orang yang melanggengkan perbuatan itu? Dengan elo membiarkan si kasir/ si supermarket mengambil keuntungan Rp.8 itu tadi elo termasuk teman koruptor.

Kenapa ngeributin Rp.8? Yah pikir sendiri, kenapa kita punya sistem mata uang yang aneh. Kalau di luar negeri yang namanya belanja itu sampe sen terkecil dikembaliin. Nah, kita kenapa gak punya pecahan mata uang terkecil? Oh ya, di beberapa supermarket masih ada pecahan mata uang kecil dalam bentuk permen. Ih, jijik deh. Di supermarket lain, uang kembalin Rp.25 aja kadang2 kagak dikembaliin.

Nah, sekarang terserah elo deh, mo nyebut gw pelit atau apa. Tapi yang pasti, kalau elu mau Indon ini bebas korupsi elu harusnya mulai dari elu sendiri dengan minta itu Rp.8. Atau, kita harus reformasi sistem mata uang Indon yang aneh ini.

Sanity Keeper says,
"Indon memang negeri ajaib. Banyak orang bernafsu menghujat korupsi tanpa sadar bahwa budaya itu sudah tertanam dalam diri mereka sendiri. Saya waras, dan saya bangga menjaga kewarasan saya dengan membayar dengan kartu kredit/ debit."

Peace,
Sanity Keeper

[ 1 comments ] Posted at 11:36 AM

Ratusan Juta Terkumpul Buat Sukma

Hari ini gw baca di KafeGaul berita tentang Sukma Ayu. Sejauh itu masih sane-sane ajah. Coba kalau elu tahu berapa duit yang terkumpul buat dia: "Dari hasil pelelangan malam itu, terkumpul dana sebesar 499.040.000,- yang digenapkan oleh panitia menjadi 500 juta, uang US dolar berjumlah 300, dan dua amplop yang belum boleh dibuka."!

Dan itu semua untuk seorang artis yang kayaknya gak cocok buat dijadiin panutan amat. Oke-oke, elo fansnya Sukma Ayu, tapi inget juga dia punya kasus foto-foto telanjang, dan foto dia lagi isep-isepan sama B'Jah.

Dan kalau elu inget, Indonesia ini negara miskin. Masih banyak yang pantes untuk ngedapetin itu duit sumbangan.

Sanity Keeper says:
"Di negara yang miskin, ada seorang artis yang tidak bersih, dan dia mendapat simpati. Sementara orang-orang miskin yang pantas mendapat uang, malah ditelantarkan. Saya waras, maka saya menjaga kewarasan ini."

Peace,
Sanity Keeper

[ 0 comments ] Posted at 3:05 AM

Sanity Keeper

Previous Post

Archives

My Blog Ring

Powered by Blogger